Wisata sejarah Malang mempunyai sejarah yang tidak kalah dengan daerah daerah lain ,misalnya mojokerto dengan trowulan Majapahit nya, Jogyakarta dengan keraton raja Pakubuwana nya, Bali dengan kerajaan Badungnya . Di Malang juga ada kerajaan besar di masa itu yaitu kerajaan Singasari yang terkenal dengan legenda nya Ken arok dan Ken dedes. Sampai sekarang masih bisa kita saksikan kebesaran kerajaan Singasari dengan diantaranya adanya tempat wisata candi di Singosari , tempat pemandian , serta cerita cerita rakyat yang ada kaitan nya dengan sejarah Singasari.
Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar kota Malang membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Juga karena letak kota Malang yamg berada di daerah cekungan pegunungan yang hampir mengitarinya menjadikan kota ini telah ada sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman.
Wisata sejarah Malang, Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan pemukiman prasejarah.[1] Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo) . Prasasti yang bertahun 760 M ini menceritakan peristiwa politik dan kebudayaan di Kerajaan Dinoyo. Nama Malang sendiri diperkirakan berasal dari nama sebuah bangunan suci yang disebut Malangkuseswara. Nama ini setidaknya terdapat dalam satu prasasti, yaitu prasasti Mantyasih yang bertahun 907 M.
Bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas fondasi batu bata, bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat yang berdekatan.[1][2]
Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.
Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang.
Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.